Wilujeng Sumping

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

Tifunk

Bovenk

Translator

Kerajaan Turki

Jumat, 28 Oktober 2011

BAB I

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Islam Pada Masa Pembaharuan Di Turki

Turki pada mulanya adalah kerajaan besar Islam yang didirikan oleh seorang bangsa Turki dari Kabilah Oqhuz bernama Usman (1300-1325 M), sehingga dikenal dengan nama kerajaan Turki Usman. Bangsa Turki tercatat dalam sejarah Islam dengan keberhasilannya mendirikan dua dinasti yaitu Dinasti Turki Saljuk dan Dinasti Turki Usmani. Pada masa Sultan Sulaiman Al-Qonuni (1529-1566) Turki Usmani mencapai masa kejayaannya. Daerah kekuasaannya mencakup Asia Kecil, Armenia, Irak, Suriah, Hijaz, serta Yaman di Asia, Mesir, Libia, Tunis serta Al Jazair di Afrika dan Bulgaria, Yunani, Yugoslovia, Al Bania, Hongaria dan Rumania di Eropa. Tetapi mulai abad 19 Turki Usmani mulai runtuh secara pelan-pelan.

Kekuasaannya di Eropa dan Rusia mulai menyempit sedikit demi sedikit, Daerah kerajaan Usmani hanya mencakup Asia Kecil dan sebagian kecil dari daratan Eropa Timur. Kerajaan Usmani lenyap dan sebagai gantinya timbul Republik Turki di tahun 1924 M.

  1. Dalam Bidang Ilmu Pengetahuan

Di Turki Usmani mengalami kemajuan dengan usaha-usaha dari Sultan Muhammad II yaitu mengajarkan umat Islam di negaranya untuk dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan upaya melakukan pembaharuan di bidang pendidikan dan pengajaran, lembaga-lembaga Islam diberikan muatan pelajaran umum dan upaya mendirikan “Mektebi Ma’arif” guna menghasilkan tenaga ahli dalam bidang administrasi dan “Maktebi Ulumil Edebiyet” guna menghasilkan tenaga penerjemah yang handal serta upaya mendirikan perguruan tinggi dengan berbagai jurusan seperti kedokteran, teknologi dan militer

Pada tanggal 1 November 1923 kesultanan Turki dihapuskan dan diganti dengan Negara Republik dengan presiden pertamanya yaitu Musttafa Kemal At Turk, IPTEK semakin maju. dan pada waktu itu juga di India bermunculan cendekiawan muslim modern yang melakukan usaha-usaha agar umat Islam mampu menguasai IPTEK seperti Sayid Ahmad Khan, Syah Waliyullah , Sayyid Amir, Muhammad Iqbal, Muhammad Ali jinnah dan abdul Kalam Azad. salah satu dari cendekiawan tersebut yang sangat menonjol dan besar jasanya terhadap umat Islam adalah Sayid Ahmad Khan.

  1. Dalam Bidang Kebudayaan

Kebudayaan turki merupakan perpaduan antara kebudayaan Persia, Bizantium dan Arab. Dari kebudayaan Persia, mereka banyak menerima ajaran-ajaran tentang etika dan tatakrama kehidupan kerajaan atau organisasi pemerintahan. Prinsip kemiliteran mereka dapatkan dari Bizantium, sedangkan dari Arab, mereka mendapat ajaran tentang prinsip ekonomi, kemasyarakatan, dan ilmu pengetahuan. Orang-orang Turki Usmani dikenal sebagai bangsa yang senang dan mudah berasimilasi dengan bangsa lain dan bersikap terbuka terhadap kebudayaaan luar. Para ilmuwan ketika itu tidak menonjol. Namun demikian, mereka banyak berkiprah dalam pengembangan seni arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan masjid yang indah seperti masjid Sultan Muhammad Al Fatih, masjid Sulaiman, dan masjid Abu Ayub Al Ansari. Masjid-masjid tersebut dihiasi pula dengan kaligrafi yang indah. Salah satu masjid yang terkenal dengan keindahan kaligrafinya adalah masjid yang awalnya berasal dari gereja Aya Sophia.

BAB II

Tokoh-Tokoh yang berpengaruh melakukan Pembaharuan pada masa Kerajaan Turki

A. Sultan Mahmud II Hingga Khalifah Abdul Majid (1807-1924)

Usaha-usaha untuk membangkitkan kembali kerajaan Turki Usmani terjadi pada masa pemerintahan Sultan Mahmud II (1807-1839) yaitu antara lain:

Membentuk korp militer yang baru yang diasuh oleh pelatih-pelatih yang dikirim oleh Muhammad Ali Pasya dari Mesir. Struktur kekuasaan kerajaan dirombak, lembaga-lembaga pendidikan modern didirikan, buku-buku Barat diterjemahkan ke dalam bahasa Turki, siswa-siswa berbakat dikirim ke Eropa untuk belajar, dan yang terpenting sekali adalah sekolah-sekolah yang berhubungan dengan kemiliteran didirikan. Bidang militer inilah yang utama dan pertama mendapat perhatian.

Pada zaman pemerintahan Sultan Adul Hamid pembaharuan-pembaharuan juga dilaksanakan terutama dalam bidang pendidikan. Misalnya dengan banyaknya didirikan perguruan tinggi, antara lain: Perguruan tinggi keuangan (1878), sekolah tinggi kesenian (1879), sekolah tingi dagang (1882), sekolah tinggi tehnik (1888), sekolah dokter hewan (1889), sekolah tinggi polisi (1891), Universitas Istambul juga didirikan di zamannya yaitu tahun 1900 M.

Di dalam bidang hukum ia mendirikan mahkamah non-agamadan membentuk Kementrian Kehakiman. Hubungan darat, pers dan telegraf juga ia tingkatkan, bahkan hampi seluruh daerah dihubungkan dengan alat komunikasi telegraf ini dengan Ibu Kota Istambul. Jalan kereta api diperpanjang, misalnya kereta api yang menghubungkan kota Madinah di Arab dengan Kota Damsyik di Syria.

Jumlah percetakan meningkat sampai 99 buah percetakan. Gairah membaca di kalangan masyarakat juga meningkat. Demikian pula buku selama 15 tahun pertama masa pemerintahan Abdul Hamid ini kurang lebih 4000 buku telah dicetak, seperempat diantaranya dalam bidang ilmu pengetahuan. Kurang lebih 1200 buku dalam bidang hukum, dan lain-lain. Karena berbicara dan menulis tentang politik saat itu dilarang, maka orang berpindah ke bidang ilmu pengetahuan dan sastra. Sastra memperoleh kemajuan dimasa itu.

Pembaharuan-pembaharuan yang dilakukan oleh para sultan atau Khalifah Turki meskipun banyak mendatangkan kemajuan, tetapi tetap saja tidak berhasil menghentikan gerak maju Barat ke dunia islam.

Upaya pemikiran dan gerakan juga dilakukan oleh orang-orang di luar kerajaan, yaitu para ulama, cendekiawan dan para pejuang lain, namun mendapatkan hambatan, karena pemikiran-pemikiran dan gerakan mereka dianggapnya mengancam kekuatan sultan yang absolut. Mereka melihat bahwa kelemahan Turki terletak pada keabsolutan sultan itu. Mereka ingin membatasi kekuasaan sultan dengan membentuk konstitusi, hingga lahirlah gerakan Tanzimat, Usmani muda, Turki muda, dan Partai Persatuan dan Kemajuan (Ittihad ve Terekki).

Tanzimat adalah suatu istilah untuk menyebutkan satu masa atau periode pembaharuan (1839-1871) setelah Sultan Mahmud II. Disebut demikian karena pada masa itu banyak diadakan peraturan dan undang-undang baru. Tanzimat dari segi bahasa artinya mengatur, menyusun, dan memperbaiki. Tokoh-tokoh pemikir pembaharuan pada zaman Tanzimat ini antara lain Mustafa Rasyid Pasya, Mustafa Sami, Mehmed Sadi dan Rif’at Pasya. Yang disebut terakhir, pernah menjabat ketua dewan Tanzimat, dan pernah mengeluarkan pokok pikiran tenang keharusan dihilangkannya kekuasaan yang absolut bagi Sultan.

Usmani Muda adalah sekelompok kaum intelegensia Kerajaan Usmani yang juga banyak menentang kekuasaan absolut Sultan. Pada mulanya merupakan perkumpulan rahasia yang didirikan tahun 1865 dengan tujuan untuk mengubah pemerintahan absolut kerajaan Usmani, menjadi pemerintahan konstitusional. Diantara tokoh-tokohnya ialah Ziya Pasya (1825-1880) dan Namik Kemal (1840-1888).

Turki Muda adalah istilah sekelompok orang dari berbagai kalangan yang tidak suka terhadap pemerintah. Kelompok ini boleh dibilang sebagai kelompok oposisi yang tujuannya sama dengan Usmani Muda, yaitu ingin merubah sistem politik pemerintahan Kerajaan Usmani. Tokoh-tokohnya antara lain Ahmed Reza (1859-1931), Mehmed Murad (1853-1912) dan Pangeran Sabahuddin (1887-1948).

Partai persatuan dan Kemajuan pada awalnya merupakan organisasi bawah tanah yang berhasil menguasai parlemen dalam pemilu tahun 1912, dan di dalamnya trdapat Mustafa Kemal yang kelak akan menjadi pemimpin pertama Turki Modern.

B. Mustafa Kemal Attaturk

Mustafa Kemal Attaturk ialah pendiri Turki Modern, dan atas jasanya ia mendapat gelar Attaturk (Bapak Turki). Lahir tahun 1881 di Salonika. Ia merupakan perombak terbesar system ketatanegaraan, social dan keagamaan bangsa Turki. Westernisasi, Sekulerisasi dan nasionalisme adalah menjadi dasar pemikiran dan gerakannya.

Pada bulan Oktober 1923 dihapusnya jabatan sultan dari khalifah Abdul Majid, dan Turki berubah menjadi Negara republic dengan Mustafa kKemal sebagai presidennya. Sementara jabatan khalifah masih tyetap dipegang oleh Abdul Majid, meski hanya sebagai symbol saja. Tak lama kemudian, tanggal 3 Maret 1924 jabatan sultan dari khalifah pun dihapusnya. Khalifah Abdul Majid diperintahkan meninggalkan Turki, dan ia bersama keluarganya pergi ke Swiss.

Mustafa Kemal mulai menjalankan sekulerisasi dan westernisasi dalam berbagai bidang. Negara tidak lagi ada kaitannya dengan agama (syari’at) Intitusi-institusi Syariah dihapuskan. Hukum perkawinan diganti dengan hukum Barat. Wanita dalam hukum baru mempunyai hak cerai sama dengan pria. Hukum perdagangan, ekonomi, dan hukum pidana diganti dengan hukum barat.

Pendidikan agama dihilangkan di sekolah-sekolah, demikian pula pelajaran bahasa Arab da n bahasa Persia. Hari libur diganti dari hari Jum’at menjadi hari Minggu. Pemakaian terubus (topi adat) dilarang dan sebagai gantinya adalah topi ala Barat. Khutbah Jum’at harus dengan bahasa Turki, demikian pula Adzan. Al Qur’an perlu diterjemahkan ke dalam bahasa Turki agar bisa dipahami oleh rakyat Turki. Meskipn demikian, Mustafa Kemal masih tetap menganggap agama sangat penting bagi kehidupan rakyat.

BAB III

Penutup

Kesimpulan

Turki pada mulanya adalah kerajaan besar Islam yang didirikan oleh seorang bangsa Turki dari Kabilah Oqhuz bernama Usman (1300-1325 M), sehingga dikenal dengan nama kerajaan Turki Usman. Kerajaan ini mengalami kemajuan dalam Bidang Ilmu Pengetahuan Contohnnya seperti kedokteran, teknologi dan militer, yang di dirikan oleh Sultan Muhammad II serta mengalami kemajuan pula dalam Bidang Kebudayaan contohnya yaitu dihiasinya masjid-masjid dengan kaligrafi yang indah. Salah satu masjid yang terkenal dengan keindahan kaligrafinya adalah masjid yang awalnya berasal dari gereja Aya Sophia. Dalam perkembangannya kerajaan turki juaga tak lepas dari para tokoh-tokoh yang berpengaruh atas kemajuan kerajaan turki yaitu Sultan Mahmud II Hingga Khalifah Abdul Majid (1807-1924) Adalah tokoh yang berusaha untuk membangkitkan kembali kerajaan Turki Usmani terjadi pada masa pemerintahan Sultan Mahmud II (1807-1839) dan Mustafa Kemal Attaturk ialah pendiri Turki Modern, dan atas jasanya ia mendapat gelar Attaturk (Bapak Turki). Lahir tahun 1881 di Salonika. Ia merupakan perombak terbesar system ketatanegaraan, social dan keagamaan bangsa Turki. Westernisasi, Sekulerisasi dan nasionalisme adalah menjadi dasar pemikiran dan gerakannya.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Hari, Tanggal, Bulan dan Tahun